UmpamaAN

Diposting oleh Mumun | 11.16



biji hampa

sia-sia; tidak dipedulikan
 bingung tak dapat diajar, cerdik tak dapat diikuti

berlagak pandai (tidak mau mendengarkan nasihat orang)

bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar

cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu

bodoh-bodoh sepat , tak makan pancing emas

meskipun bodoh, dapat juga memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya

bondong air bondong ikan

gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)

buah hati cahaya mata

dikatakan tentang anak yang sangat disayang


buah manis berulat di dalamnya

perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik
 buah tangisan beruk

gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang


buah tangisan beruk

gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang


buaian diguncang, anak dicubit

perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat

buka kulit , ambil (tampak) isi

jujur dan terus terang (dalam perundingan dsb)
bukan budak makan pisang

bukan orang yang dapat dipermainkan (ditipu)
bukan tanahnya menjadi padi

bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik

bukit jadi paya

orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)

bulan naik , matahari naik

mendapat untung di sana-sini

bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat

kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan
bulu mata bagai seraut jatuh

alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus
bumi berputar zaman beredar

keadaan zaman selalu berubah
bumi mana yang tak kena hujan

setiap orang berbuat salah

bumi tidak selebar daun kelor

dunia tidak sempit
 bunga dipetik perdu ditendang (bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki)

hanya mau mengambil keuntungan saja (misal istri dikasihi, mertua dibenci)
bungkuk baru betul, (buta baru celik)

orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan
bungkuk kail hendak mengena

tipu muslihat untuk mencari keuntungan
bungkuk sejengkal tidak terkedang

tidak mau mendengar kata orang; keras kepala
 bunyi perempuan di air

ramai (gaduh sekali)
 buruk muka cermin dibelah

menyalahkan orang atau hal lain meskipun sebenarnya dia sendiri yang salah, bodoh, dsb

buruk perahu, buruk pangkalan


tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
burung terbang dipipis lada

sesuatu yang belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya

burung terbang dipipiskan lada 


sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh
busuk kerbau, jatuh berdebuk

perbuatan yang kurang baik lambat laun akan ketahuan orang lain juga
busut juga yg ditimbun anai-anai

1 yg biasa bersalah juga yg dituduh orang dl suatu kejahatan; 2 orang yg kaya juga yg bertambah kekayaannya
 buta baru celik (melihat)

menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)
 buta kehilangan

dalam keadaan yang sangat sulit
 cacing hendak menjadi naga

orang hina hendak menyamai orang besar
 cakap berdegar-degar, tumit diketing

banyak mulut, tetapi penakut
 cakap berlauk (-lauk), makan dengan sambal lada

cakapnya seperti orang berada, padahal sesungguhnya hidupnya serba kekurangan
 calak ganti asah (menanti tukang belum datang)

sesuatu yang dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)
 campak bunga dibalas dengan campak tahi

memberi kebaikan dibalas dengan kejahatan
cangkat sama didaki lurah sama dituruni

sama-sama merasakan kesusahan atau kesenangan
 cari umbut kena buku

mencari yang baik, mendapat yang buruk
 carik-carik bulu ayam lama-lama bercantum juga

perkelahian sesama saudara itu akhirnya berbaik juga
cekel berhabis, lapuk berteduh

terlampau kikir itu tidak berfaedah sebab akhirnya harta kekayaan itu akan habis juga
 cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun

masih sangat muda (belum berpengalaman)
 cencang dua segerai

sekali jalan dua pekerjaan selesai
cencang putus tiang tumbuk

putusan yang mengikat

cencaru makan pedang

pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya baik      
cepat kaki ringan tangan

suka menolong
 coba-coba menanam mumbang , kalau tumbuh sunting, (= suri, turus) negeri

kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak
 condong ditumpil, lemah diaduk

orang yang dalam kesulitan uang dsb diberi pertolongan
 condong yang akan menimpa

perbuatan yang mendatangkan celaka
condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan

pemimpin yang akan membantu anak buahnya kalau mereka dalam kesusahan
daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicecah

banyak sama banyak, sedikit sama sedikit; adil
dagu nya lebah bergantung

dagu yang bagus
dahan pembaji batang

 (orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya
 dahi kiliran taji

dahi yang licin
dahi sehari bulan

dahi yang elok bentuknya
dahulu bajak daripada jawi

sesuatu yang patut didahulukan dikemudiankan dan sebaliknya; tidak menurut aturan yang biasa
 dahulu sorak kemudian tohok

menggembar-gemborkan sesuatu yang belum terjadi (belum terbukti)
 dahulu timah , sekarang besi

dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya
 dalam madu berisi empedu

dalam perkataan yang manis-manis biasanya berisi tipu daya yang tidak baik
dalam rumah membuat rumah

mencari keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pada orang lain
 dapat durian runtuh

mendapat untung dengan tidak bersusah payah
 dapat tebu rebah           

mendapat untung
 darah baru setampuk pinang

masih muda sekali (belum banyak pengalaman)
 darah se tampuk pinang

masih muda benar (belum berpengalaman, kurang akal)
 dari jung turun ke sampan         

turun pangkat; turun martabat
dari lecah lari ke duri

menghindarkan diri dari kesukaran, mendapat yang lebih besar
dari semak ke belukar

meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula
dari semak ke belukar

sama saja halnya
daripada cempedak lebih baik nangka, daripada tidak, lebih baik ada

benda yang sedikit (kurang baik) pun jadilah daripada tidak sama sekali
 daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah

daripada menanggung malu lebih baik mati
daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga)

daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati
 datang tak berjemput, pulang tak berhantar

perihal orang yang tidak diindahkan
 datang tampak muka, pulang tampak punggung

datang dan pergi hendaklah memberi tahu
 datang tampak muka, pulang tampak punggung

hendaklah selalu bersopan santun apabila datang di rumah orang atau pergi dari rumah orang
 datang tidak berjemput, pulang tidak berantar

tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)
degar degar merpati

perselisihan (antara suami istri) yang tidak menyebabkan renggang, melainkan justru merapatkan
 dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk

perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya
 dekat mencari indu , jauh mencari suku

jika merantau ke tempat yang dekat, kita mencari indu (orang yang seketurunan dengan kita), tetapi kalau kita merantau ke tempat yang jauh, kita mencari orang yang satu suku saja dengan kita sudah cukup
dekat mencari suku , jauh mencari hindu

mencari pertalian keluarga; menyusur galur
 dekat tak tercapai jauh tak berantara

menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya
 dekat tak tercapai, jauh tak antara

sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya
 delapan tapak bayang-bayang

alamat waktu kira-kira pukul 08.00
 dengan sesendok madu dapat lebih banyak ditangkap serangga daripada dengan cuka sesendok

dengan mulut manis serta ramah-tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan yang tajam dan muka yang masam
 di luar bagai madu , di dalam bagai empedu

kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
 di luar merah di dalam pahit

kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
 di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung

harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal
 di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

menurutkan adat kebiasaan tempat yg didiami
 di mana kayu bengkok, di sanalah musang meniti

di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang
di mana pinggan pecah, di sana tembikar tinggal

di mana orang meninggal di situ dikuburkan
 di mana ranting dipatah, di situ air disauk

setiap orang hendaklah menurut adat kebiasaan di negeri tempat tinggalnya
di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung

hendaklah mengikuti adat negeri yang didiami
 di mana tembilang terentak, di situlah cendawan tumbuh

di mana perkara atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan
 di manakah berteras kayu mahang

jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
di muka (di puncak) hidung

dekat sekali di depan orang

Relate Post:


Labels:





0 komentar

Posting Komentar

Terima kaseh

Photobucket Photobucket Photobucket