Kamboja merupakan spesies tumbuhan yang awalnya tumbuh di Amerika tropik dan Afrika. Sebagai tanaman hias, varitas kamboja kini hampir mencapai 50 jenis. Ciri khas tanaman ini memiliki batang yang berkayu keras tinggi. Selain itu, tanaman ini juga memiliki cabang yang banyak. Tingginya bisa mencapai lebih enam meter.
Batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun tanaman kamboja berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Sedangkan, bunga -- yang menjadi daya tarik kamboja-- berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai.
Daun bunga umumnya berjumlah lima buah. Tanaman hias yang tengah naik daun ini, biasa berbunga sepanjang tahun. Kamboja biasanya tumbuh subur di dataran rendah hingga ketinggian tanah 700 meter di atas permukaan laut. Namun, beberapa daerah di Tanah Air memiliki sebutan tersendiri untuk bunga yang satu ini. Orang Jawa menyebutnya Semboja. Orang Bali mengenalnya dengan bunga Jebun. Samoja atau Kamoja biasa diucapkan orang Sunda untuk menyebut tanaman ini. Orang Gorontalo memberinya nama bunga Lomilate. Masyarakat di Pulau Madura mengenalnya sebagai Campaka molja atau Bakul.
Kamboja memang tergolong tanaman yang khas. Konon, usia tanaman hias ini bisa mencapai ratusan tahun seperti kaktus raksasa. Tanaman kamboja tahan lama, karena memang tergolong tanaman suculent yang dapat menyimpan air pada seluruh bagian mulai dari akar, batang, daun, bunga, sampai buah. Tak heran, bila banyak orang yang mengenal tanaman ini sangat tahan banting.
Kamboja memang sangat cocok tumbuh di Indonesia. Selain tak butuh banyak air, perawatan tanaman ini juga tak terlalu sulit. Anda cukup menyianginya agar tampak terlihat indah dan rapi.
Penanam bibit dengan tinggi sekitar satu sampai dua meter. Agar pertumbuhannya bisa lebih baik, dalam sehari tanaman ini harus terkena sinar matahari selama delapan jam. Kini, kamboja memang tak lagi menjadi bunga yang angker. Malah, Kamboja menjadi tanaman hias yang terus dicari pecintanya. Iklim tropis Indonesia menjadi lokasi yang cocok bagi pertumbuhan tanaman ini. Di habitat aslinya, kamboja merupakan tanaman semak yang tumbuh liar di daerah gurun yang panas. Tanaman ini menyimpan air di dalam akarnya sehingga dapat bertahan hidup di daerah yang kering. Karena mampu menyimpan air, dia termasuk tanaman sukulen.
Hama yang sering merisaukan kamboja adalah spider mite. Hewan ini seperti tungau berwarna merah, kuning muda, hijau tua, coklat muda dan hitam. Dia bersarang di bagian bawah daun dan ketiak daun. Bila bagian atas daun berwarna kusam dan terlihat mengkerut, artinya tanaman terkena gejala serangan hama tersebut.
Relate Post:
Labels:
Other
Posting Komentar
Terima kaseh