Penyakit daun cabai

Diposting oleh Mumun | 00.32


Gejala daun mengeriting pada tanaman cabai dapat disebabkan oleh serangan hama Thrips dan Mite, yaitu kutu daun. Serangga menyerap cairan pada daun, terutama daun muda sehingga daun tidak dapat tumbuh normal dan nampak mengeriting. Jika ditemukan gejala daun mengeriting ke atas maka penyebabnya adalah serangga Thrips. Sedangkan gejala daun mengeriting ke bawah maka penyebabnya adalah serangga Mite. Gejala serangan ini banyak ditemukan pada musim kemarau, hal ini karena terjadi ledakan siklus hidup kutu daun. Jika kita tidak segera mengatasi serangan serangga ini maka tanaman kita tidak akan tumbuh normal. Dan jika dibiarkan tunas-tunas baru akan mati sehingga tanaman tidak dapat berproduksi dengan baik. Untuk mengatasi serangan serangga tersebut, yang dapat kita lakukan berikut ini Tipsnya :
  1. Membuat border atau pagar disekeliling lahan cabai, border yang dapat kita pakai adalah tanaman jagung atau dengan memasang pagar berupa plastik setinggi 1,5 – 2 m. Tanaman jagung ditanaman 1 bulan sebelum tanaman cabai. Pagar plastik dioles dengan minyak goring, agar serangga menempel pada plastik.
  2. Melakukan penyemprotan tanaman yang terserang dengan air pada pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan agar serangga tidak aktif untuk berkembang biak. Sehingga tidak terjadi ledakan hama.
  3. Mengontrol serangga dengan menyemprot pestisida. Bahan kimia yang saya rekomendasikan adalah campuran bahan aktif Abamektin dan Imidakloprit dengan perbandingan bahan 1:1 .
  4. Jika tanaman sudah terlanjur terserangan dan pertumbuhannya terlihat tidak normal maka setelah serangga dikontrol dengan pestisida maka dilanjutkan dengan penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan seperti GA3, Atonik, atau pupuk daun.

Bace Selengkapnye!! Penyakit daun cabai »»»
Labels:





Ngopek klape Buat minyak kampong

Diposting oleh Mumun | 09.52


Masih mengupas tentang minyak kelapa, tulisan kali ini akan membahas tentang cara-cara pembuatan minyak kelapa, baik dilakukan secara modern ataupun tradisional. Kebetulan, Tulisan ini saya sadur dari blognya mas Adha, dengan harapan menjadi teknik pintar untuk menjadi minyak kelapa. semoga menjadi manfaat bersama ya….
Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri, atau sebagai minyak goreng. Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging kelapa segar, atau diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra). Untuk industri kecil yang terbatas kemampuan permodalannya, disarankan mengekstrak minyak dari daging buah kelapa segar. Cara ini mudah dilakukan dan tidak banyak memerlukan biaya. Kelemahannya adalah lebih rendahnya rendemen yang diperoleh.

Bace Selengkapnye!! Ngopek klape Buat minyak kampong »»»
Labels:





Bunga Kmboja

Diposting oleh Mumun | 09.44


Kamboja merupakan spesies tumbuhan yang awalnya tumbuh di Amerika tropik dan Afrika. Sebagai tanaman hias, varitas kamboja kini hampir mencapai 50 jenis. Ciri khas tanaman ini memiliki batang yang berkayu keras tinggi. Selain itu, tanaman ini juga memiliki cabang yang banyak. Tingginya bisa mencapai lebih enam meter.

Batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun tanaman kamboja berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Sedangkan, bunga -- yang menjadi daya tarik kamboja-- berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai.

Bace Selengkapnye!! Bunga Kmboja »»»
Labels:





Kantong Semar, Si Cantik yang Makin Langka

Diposting oleh Mumun | 09.35


SEBAGIAN masyarakat mungkin kurang familiar dengan sebutan tanaman ini, Nepenthes. Karena, mereka lebih sering menyebutnya dengan sebutan Kantong Semar. Di Indonesia, Kantong Semar berbeda antara satu daerah dengan daerah lain.

Beberapa nama daerah untuk tanaman inio di antaranya Periuk Monyet (Riau), Kantong Beruk (Jambi), Ketakung (Bangka), Sorok Raja Mantri (Jawa Barat), Ketupat Napu (Dayak Katingan), Telep Ujung (Dayak Bakumpai), Selo Bengongong (Dayak Tunjung) dan masih banyak lagi yg lain.
Tanaman dari hutan yang unik ini, belakangan menjadi tren sebagai tanaman hias komersial di Indonesia. Di Sumatera sendiri, yang paling sering ditemukan spesiesnya, tren ini mulai berlangsung sejak beberapa tahun lalu dan makin marak saat ini. Karena bentuknya yang unik, tanaman ini mulai diperjualbelikan oleh masyarakat.

Bace Selengkapnye!! Kantong Semar, Si Cantik yang Makin Langka »»»
Labels:





Photobucket Photobucket Photobucket